Sunday, April 23, 2017

BERCINTA DENGAN TANTE SETELAH AKU SELESAI MEMBERIKAN LES PRIVAT PADA ANAKNYA

 Agen Bola Terpercaya

Cerita Vokep IGO 17+ - Saya memiliki puluhan siswa dari SD sampai SMP. Setiap pulang kerja saya langsung mengajar privat sesuai jadwal yang sudah saya atur stiap harinya. Waktu itu saya ingat betul pada hari Rabu Tanggal 21 Agustus atau lebih tepatnya seminggu yang lalu sebelum saya menulis postingan ini. Saat itu waktu menunjukkan pukul setengah lima sore. Pada hari itu aku mengajar muridku namanya Sinta.

Siswaku ini baru kelas 3 SD di Jogjakarta. Dari kantor aku langsung bergegas menuju rumah siswaku di daerah Kadipiro Yogyakarta. Tepat pukul lima kurang seperempat aku sudah tiba di rumah siswaku. Aku taruh motorku di garasi luar, karena aku udah terbiasa langsung parkir motorku ke garasi luar. Aku tekan bel rumah, dan tak lama kemudian pintu terbuka.

Entah setan apa yang merasuki tubuhku ketika ku lihat sosok wanita cantik, kulit putih mulus, rambut diikat ke atas sehingga terlihat lehernya yang seksi, dan hanya mengenakan daster diatas lutut. Dalam lamunanku terhentak ketika sesosok wanita cantik itu mempersilahkan aku masuk.

“Silahkan Mas. Mari masuk. Sinta udah menunggu di meja belajar dikamarnya..!! perintahnya.
“Iya Tante, permisi saya masuk …” Jawabku singkat.

kemudian saya langsung masuk ke kamar muridku dan Sinta sudah siap menerima materi yang akan aku ajarkan. Disaat aku memberikan materi sesekali aku ajak ngobrol Sinta.

“Dek, siapa perempuan tadi? tanyaku.
” Dia Mama mas..Mama baru pulang dari Study di Australi ” Jawab Sinta.
“ooOOO… Jadi itu Mama ” Sautku sambil mengangguk-angguk.

30 menit aku mengajar tiba-tiba si perempuan cantik tadi yang ternyata Mamanya Sinta datang membawa secangkir kopi hangat.

“Silahkan Mas, di minum mumpung masih hangat…!” Perintahnya santun.
“Iya Tante , Maksih. Malah repot-repot lho”. Jawabku
” Halah Santai aja kali Mas, Cuma Kopi doank..Ayo buruan diminum !! ” Balasnya sambil meninggalkan aku dan Sinta belajar.

Memang sejak awal aku mengajar di tempat Sinta saya belum pernah ketemu dengan orang tuanya. Saya hanya berkomunikasi Via Telp. Mungkin tau nomor HP ku dari surat kabar, karena memang aku pasang iklan les privatku di berbagai media informasi. Orang tua Sinta sudah bercerai dan Sinta adalah anak tunggal. 1 jam telah usai tibalah aku pamit mau pulang. Aku keluar dari kamar Sinta. aku lihat Mama Sinta sedang duduk diruang tamu sambil main HP.

“Permisi tante, Jam belajar saya dengan Sinta udah selesai, ini saya mau pamit”.. Sapaku minta izin.

” Looh,,,kok buru-buru to.. Mas belum pernah ngobrol langsung dengan saya khan?..Ayo, sini duduk dulu, Tante ingin bertanya-tanya tentang kemajuan pendidikan anak tante.” Jawabnya.. Tanpa basa-basi dan karena sebenernya saya juga masih ingin memandang mamanya Sinta yang cantik itu aku langsung aja menyetujuinya.

“Oh, iya tante, Makasih tante.” Kataku pelan.

 Bandar Bola Terpercaya

Kemudian aku duduk dikursi depan persis mamanya Sinta dan kami pun mengobrol. Mulai dari perkembangan belajar Sinta sampai hal-hal yang lain termasuk menanyakan kesibukanku yang lain. Oh iya dan di obrolanku itu juga aku baru tau kalau nama mamanya Sinta itu Merisa.

“Mas Adhit, maaf ya, selama ngajar anak saya hanya bik Sumi yang ada dirumah ini, Maklum lah mas semenjak saya bercerai dengan papanya Sinta terpaksa saya sibuk kerja cari duit. Ini saya dapat cuti 1 bulan dari Study saya di Australi. Jadi saya sempatkan pulang untuk menemui Sinta dan pengen liat perkembangan Sinta khususnya di bidang pendidikannya.” Tutur tante Merisa.

“Santai aja tante, selama saya masih bersedia mengajar, Pasti saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk semua siswa saya termasuk Sinta.! ” Kataku dengan semangat.

Saat aku menjawab seperti itu tante Merisa hanya tersenyum. Dan berrrrrrrr manis sekali bibirnya saat tersenyum. Udah cantik, putih, manis, baik, ramah, kaya lagi… hmmmmm bikin ngilerrrrr deh pokoknya.

Apalagi saat aku ngobrol itu tante Merisa hanya memakai baju tidur warna hitam yang bahannya klunyur mengikuti lekuk tubuhnya. Dan terpaksa sesekali aku sempatkan melihat bagian tengah dadanya yang padat berisi 34B kayanya. Meskipun gedhe (besar) tapi perut tante Merisa tetap langsing dan terlihat kencang layaknya Mahasiswi 24 tahun.

” Tante terkadang merasa kasihan, Sinta sering saya tinggal-tinggal. Dia masih kecil tapi jarang mendapat kasih sayang dari orang tuanya sendiri. Dan saya berharap untuk masalah pendidikan, mas Adhit yang saya percaya untuk mengurusnya”. Sambung Tante Merisa.

” Iya Tante, Saya akan berusaha menjaga amanah yang tante percayakan kepada saya”. Jawabku singkat.
Kemudian disela kami ngobrol, tante Merisa berdiri sambil bilang ,
” Bentar Mas Adhit, saya liat Sinta dulu apa dia langsung tidur atau masih belajar.”
“Oh.. Iya Tante silahkan…” Jawabku.

Dan sungguh indah sekali ketika ku lihat Tante Merisa dari belakang. Pinggulnya Bohai saat berjalan dengan baju tidur diatas lutut. Dan betisnya nampak putih kuning bersih tanpa noda. Pantatnya yang padat berisi sehingga terlihat jelas lekuk celana dalamnya.

Hmmmm…. Pokoknya makin kacau pikiranku dan membuat si Juniorku tegak berdiri tanpa di komando sekalipun. Terlihat Tante Merisa menengok kamar anaknya, kemudian menutup pintu kamar Sinta dan kembali ke ruang kita mengobrol.

” Sinta udah tidur Mas Adhit. Capek mungkin ya!”. Kata tante Merisa.

Dan tiba-tiba hal yang tak pernah disangkapun muncul.

” Mas Adhit, Kamu terburu-buru tidak?” Tanya tante.

” Emangnya kenapa Tante? Adhit gak ada acara kok.” Jawabku. ” Enggak, Tante cuma mau minta tolong aja, tadi turun dari pesawat pundak tante kayak tertekan tas bawaan tante dan sekarang terasa sakit”. Tante Merisa menuturkannya sambil memijati pundaknya yang katanya sakit.

” Terus, apa yang bisa saya bantu tante?”. Jawabku cepat. ” Maaf lo Mas, bukannya gimana-gimana, saya boleh minta tolong nggak, agar mas Adhit memijat pundak saya.!! Nanti saya hitung sekalian tarif lesnya juga kok, ” Tante Merisa menawar.

Dalam hati aku menggumam ibarat tidak dibayarpun juga mau gituuu.. hehehehe.

” i,,i,,,ii,,ya Tante, dengan senang hati . ndak usah dibayar nggak apa, orang aku juga bukan jasa pijat kok.. hehehehe.” Jawabku agak terbata-bata sambil ketawa..

Kemudian tante Merisa mengajakku ke lantai atas. Aku disuruh masuk ke dalam ruangan yang ada home theather nya. Keren sekali pokoknya ruangan itu. Diruangan itu juga sudah tersedia karpet empuk ukurannya super lebar. Ketika aku masih melihat-lihat ruangan itu, aku terkaget dengan sapaan tante Merisa yang agak mengagetkanku.

 Poker Online Indonesia

“Woiiii… Mas Adhit… kenapa eee? kok malah nolah-noleh ruangan, yang mau dipijit disini gitu..!” kata tante Merisa memotong lamunanku.

Dari situ aku sudah bisa menilai bahwa tante Merisa ini masih jiwa muda, meskipun udah berusia 33 Tahun dan kaya’nya tante Merisa ini juga termasuk orang yang mudah bergaul dan santai.


” hehehehee… Habisnya , keren banget tante studionya..” Jawabku sambil tertawa kecil.
” Sini buruan pijit tante, sambil nonton film ya mas.” Sambung tante Merisa.

Kemudian aku disuruh duduk di kursi samping karpet, dan tante duduk selonjoran didepanku persis aku duduk sampai center pahaku menyentuh bagian punggung tubuhnya sambil nonton film horor. tersentak si Junior langsung brontak menongol. Jujur aku malu sekali, aku berfikir jangan-jangan tante Merisa kerasa kalau bagian punggungnya ada yang mengganjal.

Awalnya agak grogi aku memegang pundak tante Merisa karena aku agak nggak konsen melihat leher tante yang seksi karena rambut lurusnya diikat ke atas dan yang paling membuat aku makin nggak kuasa saat baju tidur tante Merisa di bagian pundaknya agak diturunin sehingga bagian garis tengah buah dadanya ikut terlihat jelas dengan BH warna hitam seksi.

Sambil sedikit memiringkan kepalanyaa akupun diminta untuk segera memijitnya.

“Maaf ya taante, Adhit mulai memijit..” Izinku.

” Iya Mas, pokoknya santai aja kalau ama tante itu, Pijit aja semau mau Adhit.. Rileks aja, anggep tante orang terdekat Mas Adhit, So jangan canggung mau mijit-mijit tante” Jawabnya santun. Akhirnya aku pijit pelan-pelan, dan 7 menit kemudian aku lihat tante Merisa menikmatinya dengan memejamkan matanya.

Tanpa disangka tangan tante yang kiri merangkul pahaku kiri dan kepalanya disandarkan disitu juga, nah buah dadanya jelas ikut mendorong empuk kuda-kuda kakiku . Hauuuuuuhhhh.. si Junior makin mengeras keras. Apalagi saat aku pijit terkadang siku tante Merisa entah disengaja atau tidak menyenggol si Juniorku.

Greeeeeeeengggggggg!!!! aliran Darah sangat deras menuju si Juniorku. Cukup lama aku memijit pundak tante Merisa, tentu pula aku juga cukup lama memandang seluruh tubuh tante Merisa yang seksi itu dengan jelas karena ternyata tante Merisa tertidur lelap dengan kepala direbahkan di paha kakiku.

Dan yang paling bikin makin ngiler tante Merisa nggak kerasa kalau baju tidurnya melorot sehingga nampak jelas BH hitam yang didalamnya terdapat gumpalan kenyal putih kuning bersi buah dada yang sungguh indah sekali dan sedikit terlihat warna pink di bagian putingnya. Srontak aku menelan ludahku banyak. Ingin ku usap tapi aku masih takut. Walaupun tadi sempat ada lampu hijau untuk bebas memijatnya.

Disela tante tertidur, ternyata tante menggeliat dan tanpa disengaja wajah pas bibir tante Merisa jatuh di bagian tepat sarang Juniorku yang sudah keras berdiri tegak. dan akhirnya.,, aku menjerit pelan “” Auuuuuh…!!!” Dan tante Merisapun terbangun, dan hanya memandangku dengan wajah sayu.

Tanpa aku duga, tante Merisa berdiri dan naik diposisi aku duduk, sehingga aku diapitnya. Dia duduk diatasku. Bagian Miss V nya jatuh tepat di atas Mr. P ku. aku di peluknya sambil duduk dikursi dimana aku tadi memijatnya. Dan bibir mungil pink yang sejak awal tadi aku udah tergiur langsung menciumi bibirku. dan akupun langsung membalasnya.

Dan aku sudah tidak canggung lagi bahwa tante Satah sudah benar-benar terlihat memuncak nafsunya. Akupun bisa mengusap buah dadanya yang sedari tadi hanya bisa kulihat. Uuuuuh, sungguh kenyal sekali. Dan masih kencang, dan aku sentuh putingnya didalam BH-nya. Tante Merisapun Menggeliat.

“uuuuuuuuh….Uuuuuuuh….Uhhhhhhhhh … ehhhhhhhh hmmmmm,” Desah tante Merisa lembut dengan mata terpejam penuh kenikmatan.

Ku lepas baju tidurnya, dan kini kulihat jelas tubuh tante Merisa yang sungguh indah sekali dengan pakaian dalam warna hitam. Tante Merisapun nggak ikut kalah, dia juga membuka Kaos Poloku dan menyuruhku juga membuka celanaku. Kini kami hanya mengenakan pakaian dalam aja. Kami terpagut dalam pelukan hangat dengan ciuman bibir penuh nafsu, dan tanganku secara otomatis meremas-remas buah dada tante Merisa yang super kencang dan kenyal itu.

“uuuuh… uhhhh..uuuuhhhh….” desah tante Merisa kenikmatan sambil menggoyang pinggulnya karena bagian Miss.V nya nempel di bagian Mr. P ku meskipun kami masih mengenakan celana dalam.

Dari situ aku merasakan celana dalam tante Merisa yang basah. Tante Merisa sesekali mencumbui bagian belakang telingaku sampai leher, dada dan akhirnya tante Merisa menarikku untuk rebahan di karpet. Kemudian tante Merisa dengan masih menciumi dan menjilat-jilat dari dada turun ke perut, pusar dan akhirnya menciumi Mr.P ku yang masih tertutup celana dalam.

 Bandar Bola Terpercaya

Tanpa di suruh, Tante Merisa langsung membuka pelan celana dalamku. Dengan lembut tante Merisa memegang batang kemaluanku sambil mengojok lembut dan mengusap-usap bagian ujung disertai tangan yang satunya mengelus-elus buah zakarku. Uuuuuh…Sungguh dahsyat luarrr biasa enaknya. Mantap banget.

Tidak lama kemudian aku rasakan sentuhan lebih lembut dan sangat merangsang di bagian kemaluanku, dan kulihat ternyata tante Merisa menjilat-jilat Mr. P. ku dibagian ujung, belakang sesekali menyedot buah zakarku. Kemudian melumat habis Mr.P ku dalam bibir seksinya. Aku cuma cuma bisa merintih kenikmatan sambil mengelus-elus kepala tante Merisa yang masih menikmati mengemut Mr, P ku.

Permainannya dalam memanjakan Mr. P ku sungguh tidak terkalahkan, karena sesekali Mr.Pku juga di taruh di bagian tengah buah dadanya dan di gesek-gesek sampai aku tidak sanggup mengungkapkan betapa nikmatnya permainan tante Merisa ini.

Sela waktu kemudian aku ditarik bangun tante Merisa dan Tante Merisa gantian yang tiduran. Aku ditarik mendekat sehingga wajah kami berpandangan. Aku dipeluknya sehingga aku menindihi tante Merisa. Kami berciuman dan tangan tante Merisa menekan kepalaku kebawah tanda kode aku disuruh turun untuk gantian memanjakan Miss.V nya.

Sambil aku menurunkan kepalaku ke bawah, tidak lupa diperjalanan turunnya kepalaku aku jilati tubuh tante Merisa mulai dari leher, dada, puting-puting, samping bawah buah dada, perut, dan akhirnya ku ciumi kemaluan tante Merisa yang masih tertutup celana dalam hitam. Bau khas sangat terasa dan kain celana dalam yang basah berlendir juga aku rasakan.

Ku buka pelan celana dalamnya, dan Wow, begitu bersih sekali bagian sekitar area kemaluan tante Merisa. Dan lipatan Miss.V nya pun begitu indah. Warna kulit kemaluannya pun sungguh juga inda. Warna merah mudah cerah dengan kulit disekitarnya putih kuning bersih dengan terbasahi cairan Miss. V yang timbul karena rangsangan, sehingga makin memperindah pandangn dan semakin membuat nafsuku bergejolak.

Pertama aku jilat bagian tepi-tepinya. Saat itu tante Merisa hanya menggeliat-menggeliat kejang. Kemudian aku buka lipatan Miss. Vnya dengan penuh kelembutan dan kudapati mirip kaya kacang telur didalam lipatan Miss.V. nya.aku sentuh lembut dengan ujung lidahku, dan ku putar-putar. Sontak tante Merisa menjeriiiiit dan menjambak rambutku.

“Aaaauuuuuuuh….!!!!” Terus…terus Mas Adit… Teruuuuus…. enak sekali… Tante sudah lama sekali tidak berhubangan intim seperti ini .” tuturnya sambil terus mengarahkan kepalaku untuk terus menjilati kemaluannya.

akupun semakin semangat untuk bisa memuaskan tante Merisa. tak lama kemudian… ketika aku menikmati jilatanku ke Miss. V tante Merisa , tante Merisa menggoyangkan pinggulnya kencang dan mengangkat-angkat ke atas dan menjepit kepalaku dengan kedua pahanya yang bohai.

“Mas Adhit, aku dataaaaaanggggg…. auch…auch…auch…. !!!” Jerit tante Merisa.

Aku hanya merasakan semburan cairan cukup kental keluar dari kemaluan tante Merisa yang tetap aku jilati itu. Ternyata tante Merisa orgasme yang pertama. Tidak menurunkan frekuensi jilatanku, aku menambah paduan jilatan itu dengan meremas-remas payu Sinta tante Merisa sambil yang satunya mengusap-usap kemaluannya dan terus tetap menjilatinya.

” Mas Adhit pinter ternyata. Nggak cuma pelajaran, ternyata Sex juga pinter”. bilang tante Merisa sembari memejamkan matanya karena kenikmatan yang terus meskipun sudah mencapai klimaks.

Kepalaku kemudian di tarik keatas tentunya tubuhku juga terdorong ke atas.

Aku dipeluknya erat. Aku diciuminya. Kemudian kaki tante Merisa dilebarkan, dan ku rasakan tangan tante Merisa memegang kemaluanku dan mengarahkan untuk meluncur ke mulut Miss. V nya. Dipegangnya, terus digesek-gesekkannya. Saat itu yang kurasa hanya nikmat-nikmat dan nikmat.

Akhirnya Mr. P ku yang masing dalam genggamannya di masukkan pelan pelan ke lubang kemaluannya. dan…..bleeeeeeessshhhhh…. Hangat, lembut, terasa ada yang nyedot-nyedot, uuuuh, tidak bisa aku ungkapkan denga kata-kata kenikmatannya. Aku goyang maju mundur pelan-pelan, karena memang masih sempit dan kencang gigitannya.

“uuuh… aahhhhh… Uuuuuuh… Ahhhhh…” desah tante Merisa keenakan.
” Terus mas Adhit…. terus,,, terusss… dipercepat lagi Mas goyangannya…” Perintah tante Merisa

 Bandar Bola

Aku pun langsung tancap gas dan mempercepat goyanganku. Suara cairan yang dipadukan gesekan kulit Mr.P dan Miis V menjadikan suara yang erotis dan menakjubkan. Semakin membuat gejolak birahi meningkat full over.

Cukup lama kami berdua melakukan gaya itu sesembari berhenti sejenak bernafas sambil pelukan tanpa melepas rudal yang masih menancap disarangnya. Kemudian Tante Merisa menggulingkanku sehingga menjadikan posisiku dibawah dan kini tante Merisa diatas.

Dengan Miss V yang masih ditancepi Mr P ku, Tante Merisa merubah posisinya untuk duduk di dalam rentangan tubuhku. Kemudian tante Merisa menggoyang kuat, kadang melingkar, naik turun… dan disitu hanya desahan kenikmatan yang ada…

“eeemmmmmh… emmmmmhh…. achhhhh…!” Desah tante Merisa.

15 menit tante menggoyang dan akhirnya tante memepercepat goyangannya….

” Mas Adhiiiitttttt…… Tante datang lagiiiii…. Aaaaaaaaaaaaaaaachhhhh!” jeritnya

Tante Merisa klimaks orgasme ke dua kalinya.. Badannya kejang-kejang dan lalu memelukku, menciumiku dan berkata,

” Mas Adhit Jago dan perkasa sekali, baru kali ini tante merasakan dahsyatnya sex. Serius, tante berkata apa adanya!” Akupun menjawab, ” Masak sih tante, Adhit juga merasakan nikmat yang luar biasa. Adhit bener-bener merasakan surganya dunia ini ama tante.”

“Adhit, kamu mau dikeluarin nggak maninya?” Tanya tante Merisa.
” Iya Tante kayaknya ini juga udah mau keluar.” Jawabku.

” Ya udah, nanti dikeluarin ke dalam aja ya, Tante pengen dan kangen hangatnya sperma pria. Dan jangan kawatir, tante punya resep agar tidak hamil kok. ” pinta tante Merisa. Tanpa buang-buang waktu aku langsung merubah gaya sex kami. Tante Merisa tak suruh nungging, dan aku masukkan Mr.P ku dari belakang.

Saat itu ku lihat pantatnya benar-benar indah sekali. Super kenyal dan masih kencang dengan paduan warna kulit yang putih bersih yang bohai juga tentunya. Ku goyang -goyang, dan ku usap-usap pantatnya, sesekali ku raih buah dadanya.” Uuuuh… aaaahhhhh…” desah kami berdua. Ku pegang pinggulnya, dan kupercepat goyanganku.

“terus Mas Adhittt… Teruuus…. Teruuuusssss…. ahhh ahhha hhhhahhhhhh … aaahhhchchhhhhh….!” desah tante Merisa.

10 menit kemudaian..

” Tante,, tanteeee…. adhit mau nyampeeee’..!” kataku.
” Iya Sayaaaang… teruuuuuuuus.. kluarian aja didalaammmm ! Jawab tante Merisa..

Dan akhirnya….serrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr…..grrrrrreeeeennnnnnnnnnnnkkkkkkk…., kami bersamaan klimaknya. tetap aku goyang dan ku dorong tante Merisa ke depan sehingga kami berdua tertelungkup dengan posisi aku menindihi tante Merisa yang dimana Mr. P. Masih menancap di liang kenikmatan tante Merisa…

” Oh sayaaaaang… enak sekali, tiga kali tante mancapai klimaks, Kamu sungguh hebat banget. Maksih ya Sayang!”.

Kata tante Merisa manja sambil memegang pipiku dengan tangannya yang lembut.

” Iya tante, Adhit merasa beruntung sekali bisa mendapat ini dari tante Merisa. Secara ketemu juga baru kali ini, tapi malah Adhit mendapat pengalaman yang tidak mungkin adhit lupakan.!” Jawabku sambil terus menggoyang pelan, karena Mr.P ku masih cukup tegang didalam kehangatan liang kenikmatan tante Merisa.

cukup lama kami berpelukan, akhirnya kami mandi berdua dengan air hangat dan berendam. Distu kami ulangi lagi permainan sex kami yang tidak kalah dengan adegan yang pertama. Sungguh pengalaman yang tidak bisa aku lupakan.   END.
MAU LIHAT CERITA LAINNYA ? KUMPULAN FOTO LAINNYA ? ATAU TIPS TIPS MENARIK LAINNYA ? TETEP PANTAU VOKEP IGO 17+

About the Author

Wasim Ahmad

Blogger

I am the founder of this blog if you like my tuts , follow me

No comments:

Post a Comment

Search This Blog

Popular Posts

Contact

Name

Email *

Message *